DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS MOJOSARI KABUPATEN MOJOKERTO
Abstract
Exclusive breastfeeding could decrease infant mortality. Exclusive breastfeeding coverage in Indonesia is still low. Many factors affect exclusive breastfeeding including family support. Family support contribute to maternal emotion that affect the smooth refl exes of breast milk production. This study aimed to determine the relationship of family support and exclusive breastfeeding in the Puskesmas Mojosari Kabupaten Mojokerto. This is analitic cross sectional study. Interview was done to 65 breastfeed mothers with infants aged 6–12 months. The sample was taken by simple random sampling. Location of this study in Puskesmas Mojosari Kabupaten Mojokerto and conducted in February – July 2021. Bivariate analysis was performed by Spearman Correlation Test. The prevalence of exclusive breastfeeding was 21%. Most of family support exclusive breastfeeding (73%). Based on cross tabulation, mother who gave breastfeeding to their children was higher (27%) when they are supported by their family (6%). Eventhough Spearman Correlation Test (0,05) showed relationship between family support and exclusive breastfeeding. Mothers who had support from their family had a higher proportion of giving exclusive breastfeeding than supported by their fanily support.
Metrics
References
Agam, I., Syam, A., & Citrakesumasari. (2009). Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif di Kelurahan Tamamaung Kecamatan Panakkukang Kota Makassar. Jurnal Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat, 1, 1–9.
Ariani. (2010). Ibu Susui Aku, Bayi Sehat dan Cerdas dengan ASI. Bandung: Khasanah Intelektual.
Arini, H. (2012). Mengapa Seorang Ibu Harus Menyusui. Yogyakarta: Flash Books.
Ahmad, A. (2014). Faktor Ibu yang Berhubungan dengan Praktik Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Pamotan. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 3(1), 1–8.
Depkes. (2001). Strategi Nasional Peningkatan Pemberian ASI (PP-ASI). Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Dewi, U.M. (2016). Faktor yang Mempengaruhi Praktik Menyusui pada Ibu Post Sectio Caesarea di RSI Akhmad Yani Surabaya. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 9(1), 43–47.
Mabud, N.H., Mandang, J., & Mamuaya, T. (2014). Hubungan Pengetahuan, Pendidikan, Paritas, dengan Pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado. Jurnal Ilmiah Bidan. 2(2), 51–56.
Kementerian Kesehatan RI. (2013). Profil Kesehatan Indonesia 2019 Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Notoatmodjo, S. (2007). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nursalam. (2001). Metodologi rRset Keperawatan. Jakarta: Infomedika.
.
Proverawati, A., & Rahmawati, E. (2010). Kapita Selekta ASI dan Menyusui. Yogyakarta: Nuha Medika.
Rahardjo & Setyowati. (2006). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pemberian ASI Satu Jam Pertama Setelah Melahirkan. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 1, 11–17.
Roesli. (2000). Mengenal ASI Ekslusif. Jakarta: Pustaka Pengembangan Swadaya Nusantara.
Roesli, U. (2008). Mengenal ASI Ekslusif. Jakarta: Pustaka Bunda.
Roesli, U. (2012). Inisiasi Menyusui Dini plus ASI Eksklusif. Jakarta: Pustaka Bunda (Grup Puspa Swara).
Soetjiningsih. (1997). Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta: EGC.
WHO, UNICEF. 2003. Exclusive Breastfeeding. Diakses dari http://www.who.int/elena/titles/exclusive_breastfeeding/en/.
Wulandari, D.R., & Dewanti, L. 2014. Rendahnya Praktik Menyusui pada Ibu Post Sectio Caesaria dan Dukungan Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8(8): 393–397.
Yuliarti, N. (2010). Makanan Terbaik untuk
Kesehatan, Kecerdasan, dan Kelincahan si Kecil. Yogyakarta: Andi.
