ANALISIS MASALAH PROGRAM P2 TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURI KABUPATEN MOJOKERTO

  • M. Himawan Saputra STIKes Majapahit Mojokerto
  • Dwi Helynarti Syurandhari
  • Lailiya Irodzatul Inayah
Keywords: Tuberkulosis, Puskesmas, petugas kesehatan, promosi kesehatan

Abstract

Tuberkulosis merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi  permasalahan di dunia hingga saat ini, tidak hanya di negara berkembang tetapi juga di negara maju. WHO memperkirakan sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi oleh TB Paru. Menurut data profil Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, tahun 2015 jumlah Penderita TB BTA (+) Paru Baru Kabupaten Mojokerto tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 kasus TB BTA (+) sebesar 527 dengan angka kematian selama pengobatan per 100.000 penduduk sebesar 0,47 dengan jumlah kematian sebesar 2 jiwa. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan gambaran tentang program pemberantasan penyakit TB. Desain penelitian adalah cross sectional dengan jenis penelitian deskriptif yang bertujuan menggambarkan kegiatan program pencegahan tuberkulosis di wilayah kerja Puskesmas Puri Kabupaten Mojokerto Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai Februari 2017. Teknik dan instrumen pengumpulan data menggunakan lembar observasi. Pengolahan data yaitu editing, coding, scoring, memasukkan data, tabulating. Hasil penelitian menunjukkan jumlah kasus baru TB BTA (+)  menurut jenis kelamin pada akhir tahun 2017 yaitu  sebanyak 43 pasien dengan jumlah  laki-laki sebanyak 22 pasien  (51%) dan perempuan yang berjumlah  21 pasien (49%), sedangkan  prevalensi TB  pada akhir 2017 berjumlah 59. Angka tersebut masih menunjukkan bahwa masih banyak penderita tuberkolosis di wilayah Kerja Puskesmas Puri Kabupaten Mojokerto. Program pemberantasan penyakit tuberkulosis merupakan salah satu program yang ada di puskesmas. Program  ini dilaksanakan oleh petugas kesehatan guna menurunkan angka prevalensi penderita penyakit tuberkulosis. Pentingnya program pemberantasan penyakit tuberkulosis yaitu memberikan pengetahuan terhadap masyarakat khususnya penderita penyakit tuberkulosis sehingga masyarakat yang belum terkena tidak akan tertular yang mengakibatkan kenaikan angka prevalensi penderita penyakit tuberkulosis.

References

Dirjen P2PL Kementerian Kesehatan RI. 2014. Pedoman Nasional Penanggulangan TB 2014. Jakarta
Kementerian Kesehatan RI. 2016. Profil Kesehatan Indonesia 2015. Jakarta.
Muhith, A., Saputra, M. H., Siyoto, S., & Dwi, E. 2017. Factors Affecting Self-Efficacy on Tuberculosis Patients. PUBLIKASI HASIL PENELITIAN, 344-348.
Munjiati, Prasetyo H, dan Widayanti ED. 2013. Penggunaan buku saku dan pendidikan kesehatan pada pengetahuan penderita tuberkulosis. LINK. 2013; 9 (1): 451-457.
Notoatmodjo, S. 2012. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
UPT Puskesmas Puri. 2016. Profil Kesehatan UPT Puskesmas Puri Tahun 2016. Mojokerto.
World Health Organization (WHO). 2012. Global Tuberculosis Control. WHO Report WHO.Geneva.
Published
2018-03-10
How to Cite
M. Himawan Saputra, Dwi Helynarti Syurandhari, & Lailiya Irodzatul Inayah. (2018). ANALISIS MASALAH PROGRAM P2 TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURI KABUPATEN MOJOKERTO. Medica Majapahit (JURNAL ILMIAH KESEHATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAJAPAHIT), 10(1). Retrieved from https://ejournal.stikesmajapahit.ac.id/index.php/MM/article/view/289