KECERDASASAN INTELEKTUAL ANAK PRASEKOLAH DITINJAU DARI STIMULASI KELUARGA

  • Intan Fazrin
  • Heri Saputro
  • Arina Chusnatayaini
Keywords: Stimulasi keluarga, Anak prasekolah, Kecerdasan intelektual

Abstract

Anak prasekolah merupakan anak yang berusia antara 3-6 tahun dan merupakan pada masa keemasan untuk kemampuan otak anak dapat menyerap informasi yang tinggi. Keluarga mengharapkan bahwa mempunyai kecerdasan intelektual yang tinggi dan anak bertumbuh kembang optimal. Kecerdasan intelektual  yang tinggi tanpa ada produktifitas bukan merupakan kecerdasan yang baik. Faktor – faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang secara optimal yang paling dominan setelah pascanatal adalah genetik, lingkungan dan keluarga. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan stimulasi keluarga dengan kecerdasan intelektual pada anak prasekolah. Desain penelitian yang digunakan adalah korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi yang diteliti semua keluarga yang mempunyai anak usia prasekolah di TK Dharma Wanita Banaran Kota Kediri, dengan teknik propotional stratified random sampling diperoleh sampel berjumlah 53 responden. Pengumpulan data menggunakan wawancara dan kuisioner serta untuk kecerdasan intelektual menggunakan Coloured Progressive Matrices. Hasilnya dianalisis menggunakan uji spearman pada α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan Setengah responden memiliki stimulasi keluarga dalam kategori cukup, yaitu 26 responden (49,1%). Hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan stimulasi keluarga (p=0,000), dengan kecerdasan intelektual pada anak prasekolah. Peran keluarga dalam memberikan kebutuhan dasar dalam memberikan kasih sayang, memberikan kebutuhan asuh, dan kebutuhan stimulasi pembelajaran akan berdampak pada kecerdasan intelektual pada anak.

References

Ali,, Zaidin. 2010. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta:EGC.
Kusumanegara Hari. 2015. Hubungan Antara Stimulasi Keluarga Dengan Perkembangan Batita. Skripsi . Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro
Handayani, Ida, 2011. Jurnal UPI edu. Jakarta
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2007. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika.
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2010. Metode Penelitian Kesehatan Paradigma Kuantitatif. Surabaya: Health Books Publishing.
Imlahi, Hamza., 2015. Intelligence quotient and its environmental factors in
children. Al Akhawayn University.
Kadek Suarca, Soetjiningsih, IGA. Endah Ardjana. 2005. Kecerdasan majemuk pada anak. Sari Pediatri, Vol. 7, No. 2, September 2005: 85 – 92.
Khadijah.2016.Pengembangan Kognitif Anak Usia Dini. Perdana Publishing : Medan.
Mahram Manoochehr ; Mousavinasab , Noureddin ; Urimei, Amin-Gooran. Intelligence Quotient (IQ) and Growth Indices in Children
with the History of Low Birth Weight. Iranian Journal ofPediatrics, Volume 19 (Number 4), December 2009, Pages: 387¬392
Nursalam. 2011. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Saleba Medika
Oommen, Arum.. Factors Influencing Intelligence Quotient. Journal of Neurology & Stroke, Vol 1 No. 4, Agustus 2014: 1 -5.
Setiadi. 2008. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Graha Iilmu.
Soetjianingsih. 2014. Tumbuh Kembang Anak, Edisi 2: EGC: Jakarta.
Suprajitno. 2004. Asuhan Keperawatan Keluarga Aplikasi Dalam Praktik. Jakarta: EGC.
Totsika,Vasiliki dan Sylva, Kathy. The Home Observation for Measurement
of the Environment Revisited. Child and Adolescent Mental Health. Volume 9, No. 1, 2004, pp. 25–35
Wong Donna L. (2004). Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik, Edisi : 4, , EGC : Jakarta.
Published
2018-03-10
How to Cite
Intan Fazrin, Heri Saputro, & Arina Chusnatayaini. (2018). KECERDASASAN INTELEKTUAL ANAK PRASEKOLAH DITINJAU DARI STIMULASI KELUARGA. Medica Majapahit (JURNAL ILMIAH KESEHATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAJAPAHIT), 10(1). Retrieved from https://ejournal.stikesmajapahit.ac.id/index.php/MM/article/view/285