PENGARUH TERAPI BEKAM TERHADAP NYERI PADA PASIEN REMATIK DI PUSKESMAS JATI KOTA PROBOLINGGO

  • Widodo Prodi SI Ilmu Keperawatan STIKes Majapahit Mojokerto
  • Nurul Mawaddah Prodi SI Ilmu Keperawatan STIKes Majapahit Mojokerto
  • Henry Sudianto Prodi SI Ilmu Keperawatan STIKes Majapahit Mojokerto
Keywords: rematik, nyeri, sendi, bekam

Abstract

Rematik menimbulkan terjadinya nyeri sendi dan kaku pada persendian. Terapi bekam semakin banyak digunakan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi bekam terhadap nyeri pada pasien rematik di Puskesmas Jati Kota Probolinggo. Penelitian ini menggunakan metode pra eksperimental dengan rancangan pra-pasca tes dalam satu kelompok. Teknik sampling menggunakan purposive sampling dengan sampel 24 orang. Pengumpulan data melalui wawancara dengan mengukur skala nyeri pasien menggunakan comparative pain scale sebelum dan setelah terapi bekam. Terapi bekam dilakukan sebanyak 2 kali dalam rentang 1 pekan. Normalitas data diuji dengan Uji one sampel kolmogorov-smirnov. Uji hipotesis skala nyeri sebelum dan setelah bekam menggunakan uji peringkat bertanda dari Wilcoxon. Rata-rata skala nyeri pasien sebelum bekam adalah 4,65 dan setelah bekam menjadi 2,34. Hasil uji statistik diperoleh nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 artinya terdapat pengaruh terapi bekam terhadap tingkatan nyeri pada pasien rematik. Bekam berperan dalam meningkatkan sirkulasi darah ke sendi, menghilangkan peradangan pembuluh darah, menstimulasi keluarnya zat Nitrit Oksida, Endorfin dan Enkefalin yang mengurangi kepekaan terhadap nyeri

Author Biography

Widodo, Prodi SI Ilmu Keperawatan STIKes Majapahit Mojokerto

MEDICA MAJAPAHIT

References

1. Aboushanab, T.S., AlSanad, S. (2018) “Cupping therapy: an overview from a modern medicine perspective “. Journal of Acupuncture and Meridian Studie 2018 No 11(3):83e87 diakses di https://www.jams-kpi.com/article/S2005-2901(17)30204-2/pdf pada tanggal 14-11-2018
2. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2013). Riset kesehatan dasar (RISKESDAS) 2013. Laporan Nasional 2013, 1–384. https://doi.org/1 Desember 2013.
3. Bedah, A. A., Khalil, M., Elolemy, A., Hussein, A. A., Al Qaed, M., Mudaiheem, A., Abutalib, R.A., Bazaid, F. M., Bafail, A. S., Essa, A., Bakrain, M, Y. (2015).” The use of wet cupping for persistent nonspecific low back pain: randomized controlled clinical trial”. The journal of alternative and complementary medicine.Volume 21, Number 8, 2015, pp. 504–508 DOI: 10.1089/acm.2015.0065
4. Brunner and Suddarth. (2010). Text book of medical surgical nursing 12th edition. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
5. Febriana. (2015). Penatalaksanaan fisioterapi pada kasus rheumatoid arthritis ankle billateral Di RSUD Saras Husada Purworejo. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta
6. Hadi, A., Apriyatmoko, R., Choiriyah, Z. (2014). Perbedaan skala nyeri sebelum dan sesudah diberikan terapi bekam pada penderita hiperurisemia di Desa Leyangan Kecamatan Ungaran Timur (Skripsi). E-Journal Ngudi Waluyo Ungaran Program Studi Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ngudi Waluyo.
7. Hana, B. A., Salma, A., (2010). Bekam pengobatan terbaik (online). (https://www.alquran-sunnah.com/artikel/kategori/murajaa/262-bekam-hijamah.html, diakses 31 Oktober 2018).
8. Hermayudi, Ariani, A.P., (2017). Penyakit rematik (Reumatologi). Yogyakarta: Nuha Medika.
9. Mardalena, I. (2016). Asuhan keperawatan gawat darurat. Jogyakarta: Pustaka Baru Press
10. Nurhikmah. (2017) Efektifitas Terapi Bekam/Hijamah Dalam MenurunkanNyeri Kepala (Cephalgia). Jurnal Keperawatan Vol 16 No 1 Fakultas Keperawatan dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Banjarmasin (diakses http://journal.umbjm.ac.id/index.php/caring-nursing/article/view/4/4 diakses 15 Desember 2018)
11. Nursalam. (2017). Metodologi penelitian ilmu keperawatan.Jakarta: Salemba Medika.
12. Purwanto, E. D.,Udaya, M.,Milia, I. (2018). Pengaruh Terapi Bekam Basah Terhadap Perubahan Nyeri Punggung Pada Pekerja Berat (Petani). Nursing Journal of STIKES Insan Cendekia Medika Jombang Volume 16 No. 1. (diakses di http://digilib.stikesicme-jbg.ac.id/ojs/index.php/ jip/article/view/422/349 pada tanggal 29 Desember 2018)
13. PPNI. (2018). Standar intervensi keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan, Edisi 1, Jakarta: DPP PPNI
14. Riwidikdo, H. (2010). Statistika untuk penelitian kesehatan dengan aplikasi program R dan SPSS. Yogyakarta: Pustaka Rihama.
15. Sharaf, A. R. (2012). Penyakit dan terapi bekamnya. (Penerjemah Hawin Murtadlo). Surakarta: Thibbia.
16. Widyatuti, W. (2008). “Terapi komplementer dalam keperawatan”. Jurnal Keperawatan Indonesia. Vol. 12 No. (diakses di jki.ui.ac.id/index.php/ jki/article/download/200/311 pada tanggal 30 Oktober 2018).
17. Yasin, S. A. B. (2006). Bekam sunnah nabi dan mukjizat medis. Solo: Al Qowam
Published
2019-10-30
How to Cite
Widodo, Nurul Mawaddah, & Henry Sudianto. (2019). PENGARUH TERAPI BEKAM TERHADAP NYERI PADA PASIEN REMATIK DI PUSKESMAS JATI KOTA PROBOLINGGO. MEDICA MAJAPAHIT, 11(2), 41-48. Retrieved from http://ejournal.stikesmajapahit.ac.id/index.php/MM/article/view/389